bukaportal.com – AC Milan akhirnya resmi mendatangkan Luka Modric dari Real Madrid, dan pilihan nomornya pun sudah jelas: nomor 14, bukan ikon nomor 10. Ini bukan sekadar angka—itu sinyal bahwa Modric siap menghormati tradisi Rossoneri sekaligus tampil sebagai pemimpin lini tengah.
Kepastian Moda Modric: Nomor 14, Bukan 10
Laporan dari La Gazzetta dello Sport dan Tuttosport mengonfirmasi bahwa Modric memilih nomor 14 di AC Milan—angka bersejarah yang pernah digunakan oleh gelandang-legenda seperti Frank Rijkaard dan Carlo Ancelotti.
Dengan keputusan ini, Modric menunjukkan rasa hormat pada Rafael Leão yang saat ini mengenakan nomor 10. Pilihan tersebut juga menandai sikap rendah hati sang maestro, yang tak ingin menggoyahkan keseimbangan tim.
Secara simbolik, nomor 14 juga menghubungkan kembali jejak karier awal Modric saat di Tottenham—tempat dia memakai angka sama sebelum bergabung ke Madrid pada 2012.
Alasan di Balik Nomor dan Keselarasan Budaya Rossoneri
Modric sudah menyampaikan bahwa di San Siro, menghormati tradisi nomor adalah tanda kebesaran. Ia mencontohkan Ronaldinho (nomor 80) dan Kaká (nomor 22), dua legenda Milan yang sukses meski bukan nomor klasik.
Direktur olahraga Igli Tare menuturkan bahwa Modric diboyong bukan hanya karena skill, tetapi karena mental kepemimpinannya. Dia menjelaskan bahwa Milan musim lalu krisis leadership—dan Modric adalah sosok yang tepat untuk membimbing tim.
Coach Massimiliano Allegri pun menyebut Modric sebagai pilihan ideal untuk mengokohkan lini tengah. Dengan formasi tiga gelandang, posisi playmaker dalam pola 4‑3‑3 pun sangat cocok untuk Modric, terutama mengingat usia 39 tahun yang tetap tajam secara taktik.
Perjalanan Modric dan Filosofi Nomor Punggung
Modric meninggalkan Real Madrid setelah 13 tahun bersejarah—6 titel Liga Champions, Ballon d’Or 2018, dan lebih dari 600 laga. Selama itu, dia memakai nomor 10—nomor jenius kreatif.
Kini, di Milan, dia memilih mengatakan: “nomor bukan segalanya—yang penting adalah apa yang kamu lakukan saat mengenakannya”.
Selain itu, Modric ingin menghindari konflik emosional saat berhadapan Real Madrid—dipilih Milan karena tak bermain di Eropa, sehingga dia juga terhindar dari laga melawan bekas klub.
Impact Modric di Dalaman Rossoneri
Modric diharapkan bukan cuma mengisi lini tengah tapi memberikan sensasi leadership. Allegri dan Tare ingin dia menjadi poros pola 4‑3‑3 sekaligus mentor bagi gelandang muda seperti Ricci atau Loftus‑Cheek.
Analisis taktik dari The Week menyebut Modric bakal menjadi ‘deep-lying playmaker’—mengatur tempo dan distribusi bola, menggantikan peran Tijjani Reijnders yang pindah ke City.
Dengan kontrak satu tahun plus opsi perpanjangan, Modric punya motivasi tinggi memasuki Serie A demi persiapan Piala Dunia 2026 dan menjaga warisannya di sepak bola elite.
Nomor 14: Simbol Kepemimpinan Baru untuk Milan
Kesimpulannya, keputusan Modric pilih nomor 14 di AC Milan bukan hanya soal estetika atau warisan klub, tapi sinyal kuat: ia datang sebagai jenderal lini tengah, mentor veteran, dan sang pemimpin—bukan sekadar bintang besar. Dengan pengalaman dan mental juangnya, Milan punya kans bangkit setelah musim berat.
Nomor 14 bukan sekadar digit—itu tanda kelahiran era baru Rossoneri, dengan Modric sebagai nakhoda.