Legislator PDIP Soroti Kasus Tewasnya Diplomat Kemlu: “Dia Berprestasi”

Hukum Politik Serba Serbi
0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

bukaportal.com – Kasus kematian diplomat muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (ADP), mengejutkan publik. TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR dari PDIP, angkat bicara soal kondisi jenazah dan prestasi ADP. Ia menilai ada kejanggalan serta meminta investigasi dilakukan secara transparan dan menyeluruh. Artikel ini menguraikan respons PDIP, kronologi temuan, penyelidikan polisi, dan apa yang disoroti oleh legislator.

Prestasinya Diplomat Muda yang Dikagumi

TB Hasanuddin (PDIP) menjelaskan bahwa ADP bukan diplomat biasa. Ia disebut berprestasi, bahkan pernah jadi saksi di pengadilan TPPO—kasus perdagangan orang.
Diplomat berusia 39 tahun ini juga tengah bersiap mutasi—belanja perlengkapan dan persiapan tugas ke Eropa menunjukkan semangat dan karier yang tengah menanjak.
Hasanuddin pun menyebut kondisi ADP yang “good and good, gembira” tak masuk akal jika kematiannya dikaitkan bunuh diri.

Kejanggalan di Lokasi Kejadian

Jenazah ADP ditemukan di kos Menteng dalam kondisi yang mencurigakan: kepala dililit lakban, tubuh terbungkus, dan pintu terkunci dari dalam.
Menurut Hasanuddin, hal tersebut memperuncing dugaan bukan kematian biasa. Banyak pejabat di Kemenlu pun terkejut dan mendorong agar kasus ini dikaji dengan sudut pandang kriminal.
Dia juga menekankan ADP sedang mempersiapkan tugas luar negeri—belanja barang dan perlengkapan—sehingga kemungkinan bunuh diri sangat kecil.

Desakan Langkah Penyidikan DPR & PDIP

TB Hasanuddin meminta Polri segera buka kemungkinan kejahatan. “Bisa jadi ini dibunuh, motifnya belum diketahui… polisi harus segera membongkar misteri ini”.
PDIP mewakili Komisi I DPR mendesak agar penyelidikan dilakukan dengan objektif dan menyeluruh, termasuk audit digital—ponsel dan laptop—untuk menyelidiki jejak digital ADP.
Menurut Sarifah Ainun Jariyah, rekannya dari Komisi I, polisi wajib transparan agar spekulasi liar tidak muncul dan kredibilitas lembaga tetap terjaga.

Status Penyelidikan oleh Polri

Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini menyatakan hasil penyelidikan bisa diumumkan pekan depan karena sedang berlangsung ujian forensik digital—telepon dan komputer ADP sedang dianalisa.
Kapolri Listyo Sigit memastikan penyelidikan dilakukan secara mendalam dan profesional—kelanjutan dari pimpinan Polda dan ditangani Ditreskrimum Metro Jaya.
Komisi III DPR pun mengingatkan agar kepolisian tidak anggap enteng kasus ini dan segera ungkap penyebab kematian, termasuk motif eksternal atau tindak kriminal.

Reaksi Instansi dan Masyarakat

Kemlu melalui juru bicara membenarkan jenazah ADP adalah diplomat mereka, menegaskan siap bekerja sama dengan penyelidikan.
Komisi I dan III DPR dari PDIP, PKB hingga NasDem meminta proses otopsi forensik dilakukan lebih dalam sebagai langkah awal obyektif.
Public concern juga tinggi. Netizen dan pengamat hukum meminta agar proses hukum tidak ditutup-tutupi agar kepercayaan terhadap institusi tidak menurun.

Legislator PDIP, termasuk TB Hasanuddin dan Sarifah Jariyah, menyoroti kasus diplomat Kemlu ADP sebagai kematian tidak wajar—pribadi berprestasi, rencana mutasi, dan kondisi jenazah yang mencurigakan membuat asumsi bunuh diri sulit diterima. Mereka tegas meminta Polri selidiki secara komprehensif, transparan, dan objektif.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %