Staycation

Staycation & Safe Zone Tourism 2025: Tren Traveling Aman di Tengah Situasi Panas

Travel

Staycation 2025: Traveling Aman yang Jadi Gaya Hidup

Di tahun 2025, staycation dan safe zone tourism menjadi tren utama traveling di Indonesia. Fenomena ini dipicu oleh kondisi politik yang panas pasca demo besar 17+8 Demands, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mencari hiburan yang aman tanpa harus bepergian jauh.

Menurut Google Trends Indonesia per 4 September 2025, kata kunci “staycation” dan “travel aman” masuk daftar topik terpopuler. Anak muda, keluarga, hingga pekerja kantoran ramai-ramai mencari destinasi yang dekat, praktis, dan tetap memberikan efek healing.

Staycation 2025 tidak lagi hanya soal menginap di hotel. Ia sudah menjadi gaya hidup baru: kombinasi antara liburan singkat, self-care, dan eksplorasi lokal yang lebih intim.


◆ Asal-usul Tren Staycation di Indonesia

Tren staycation sebenarnya mulai populer sejak pandemi COVID-19. Ketika bepergian ke luar negeri dibatasi, masyarakat Indonesia mulai melirik hotel lokal, villa, atau resort di sekitar kota mereka.

Setelah pandemi usai, tren ini tidak hilang. Justru makin berkembang karena alasan:

  • Ekonomi: Traveling jauh lebih mahal karena tiket pesawat dan inflasi.

  • Keamanan: Situasi sosial-politik 2025 membuat orang memilih destinasi yang aman.

  • Praktis: Tidak perlu cuti panjang, cukup akhir pekan sudah bisa healing.

Staycation akhirnya menjadi pilihan realistis sekaligus menyenangkan bagi masyarakat perkotaan.


◆ Safe Zone Tourism: Liburan di Zona Aman

Selain staycation, konsep safe zone tourism juga mulai populer di Indonesia tahun 2025. Safe zone merujuk pada destinasi yang relatif aman, jauh dari pusat kericuhan atau demo, serta punya fasilitas lengkap untuk wisatawan.

Contohnya:

  • Bogor & Puncak: jadi alternatif warga Jakarta karena dekat dan aman.

  • Bali bagian utara: lebih tenang dibanding area selatan yang ramai.

  • Yogyakarta bagian selatan: menawarkan suasana desa yang jauh dari keramaian kota.

  • Lombok & Gili: destinasi aman dengan nuansa tropis yang santai.

Konsep safe zone tourism ini diminati keluarga dan turis mancanegara yang ingin menikmati Indonesia tanpa khawatir dengan kondisi politik di pusat kota.


◆ Bentuk-Bentuk Staycation Populer 2025

Staycation 2025 hadir dalam berbagai bentuk, sesuai kebutuhan masyarakat.

Staycation Urban

Menginap di hotel bintang 4 atau 5 di pusat kota, menikmati fasilitas spa, kolam renang, dan restoran mewah. Ini populer di kalangan pekerja kantoran yang butuh istirahat singkat.

Staycation Alam

Menginap di villa pegunungan, glamping, atau eco-resort. Healing sambil menikmati udara segar jadi pilihan favorit generasi muda.

Staycation Keluarga

Keluarga dengan anak kecil lebih memilih resort ramah anak, dengan playground, waterpark, hingga aktivitas edukasi.

Staycation Budget

Bagi anak muda, hostel estetik atau homestay lokal jadi pilihan. Murah, tapi tetap bisa foto-foto estetik untuk media sosial.


◆ Dampak Ekonomi Staycation dan Safe Zone Tourism

Fenomena ini membawa dampak positif bagi ekonomi lokal.

  1. UMKM Berkembang
    Kafe, restoran, dan toko oleh-oleh di sekitar destinasi mengalami peningkatan omzet.

  2. Hotel & Villa Lokal Ramai
    Banyak hotel yang sebelumnya sepi kini bangkit karena tren staycation.

  3. Lapangan Kerja Baru
    Sektor hospitality menyerap tenaga kerja, dari guide lokal hingga staf hotel.

Menurut Kementerian Pariwisata, kontribusi staycation pada PDB sektor pariwisata naik 20% dibanding tahun sebelumnya.


◆ Peran Media Sosial dalam Mendorong Tren

Tidak bisa dipungkiri, media sosial berperan besar dalam membuat staycation jadi lifestyle.

  • TikTok: trending dengan konten “weekend staycation murah meriah.”

  • Instagram: penuh dengan foto aesthetic hotel dan villa lokal.

  • YouTube: travel vlogger membuat review destinasi safe zone.

Hashtag seperti #Staycation2025 dan #TravelAman mendominasi trending, membuktikan bahwa liburan singkat kini lebih populer daripada perjalanan jauh.


◆ Kritik terhadap Tren Staycation

Meski positif, ada beberapa kritik terhadap tren ini:

  • Boros: Ada yang menilai staycation hanya gaya hidup konsumtif.

  • Lingkungan: Jika tidak dikelola, peningkatan wisata lokal bisa merusak ekosistem.

  • Ketimpangan: Safe zone biasanya hanya bisa diakses kalangan menengah ke atas.

Namun, banyak pihak melihat staycation tetap lebih ramah lingkungan dibanding traveling jauh menggunakan pesawat.


◆ Masa Depan Traveling Indonesia: Lokal dan Digital

Staycation dan safe zone tourism diprediksi akan terus berkembang di masa depan. Beberapa arah perkembangannya:

  • Integrasi Digital: Semua layanan (booking hotel, tiket wisata, kuliner) akan semakin mudah lewat super app pariwisata seperti All Indonesia app.

  • Wisata Virtual: VR tourism jadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa traveling jauh.

  • Eco-Friendly Tourism: Konsep ramah lingkungan akan jadi syarat utama destinasi populer.

  • Wisata Lokal Mendunia: Desa wisata dan kota kecil akan semakin naik daun berkat media sosial.


Kesimpulan: Staycation Jadi Pilar Baru Pariwisata 2025

Staycation 2025 Indonesia dan konsep safe zone tourism membuktikan bahwa traveling tidak selalu harus jauh dan mahal. Liburan singkat di kota atau destinasi terdekat bisa sama menyegarkannya.

Penutup

Dalam situasi politik dan sosial yang panas, masyarakat tetap butuh ruang untuk bernafas. Staycation adalah jawaban: aman, praktis, dan menyenangkan. Bukan hanya tren, staycation sudah jadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat modern Indonesia.


📌 Referensi