Petinggi Tokopedia Melissa Siska Juminto Diperiksa di Kasus Chromebook: Fakta & Imbasnya

Finance Hukum Viral
0 0
Read Time:3 Minute, 9 Second

bukaportal.com – Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali bergerak dalam kasus pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek dengan nilai mencapai Rp9,9 triliun. Kali ini, penyidik memanggil Melissa Siska Juminto, mantan Presdir Tokopedia sekaligus pemegang saham Gojek, sebagai saksi. Yuk kita kupas kronologi, konteks hukum, dan dampak yang muncul dari pemeriksaan tersebut.

Kronologi Pemeriksaan Melissa Siska Juminto

  1. Pemeriksaan pada 14 Juli 2025
    Harli Siregar—Kapuspenkum Kejagung—mengonfirmasi bahwa pada Senin, 14 Juli 2025, Melissa dimintai keterangan terkait pengadaan Chromebook sebagai bagian dari digitalisasi sekolah 2019–2022.

  2. Status sebagai Saksi
    Melissa tidak ditetapkan sebagai tersangka, melainkan dipanggil untuk memperkuat pemberkasan oleh penyidik . Ia diperiksa bersamaan dengan eks CEO GoTo, Andre Soelistyo, dan pejabat vendor lainnya.

  3. Durasi pemeriksaan maraton
    Penyidik berkali-kali mengulang pemeriksaan untuk menggali jelas fungsi dan pengaruh Melissa dalam proyek tersebut. Menurut Suara.com, untuk Andre dan Melissa, pemeriksaan berlangsung selama belasan jam.

Latar Belakang Kasus Chromebook senilai Rp9,9 Triliun

  1. Asal Muasal & Anggaran
    Proyek ini berasal dari Program Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek, dengan anggaran hampir Rp9,982 triliun—terdiri dari Rp3,582 triliun DSP dan Rp6,399 triliun DAK.

  2. Modus Pengadaan yang Dipertanyakan
    Awalnya kajian teknis menyarankan penggunaan laptop berbasis Windows, bukan Chromebook. Namun tiba-tiba, rekomendasi berubah—muncul indikasi pemufakatan jahat untuk mendahulukan proyek Chromebook.

  3. Uji coba yang gagal
    Pada 2019, Pustekom telah melakukan uji coba 1.000 unit Chromebook di beberapa daerah, hasilnya tak efektif karena koneksi internet tidak merata. Meski begitu, pengadaan tetap dijalankan.

  4. Penggeledahan dan penyitaan barang bukti
    Pada 8 Juli 2025, Kejagung menggeledah beberapa kantor, termasuk GoTo, dan menyita sejumlah dokumen elektronik sebagai bagian dari penyidikan.

Mengapa Melissa Dipanggil?

  1. Peran di Gojek & Tokopedia
    Melissa dikenal sebagai pemegang saham utama Gojek dan pernah menjabat Presiden Direktur Tokopedia (GoTo). Penyelenggaraan pengadaan Chromebook dinilai terhubung dengan investasi asing, termasuk Google ke Gojek, sehingga diduga punya pengaruh.

  2. Elaborasi peran unik
    Sebagai pemegang saham, ia masuk ke lingkaran keputusan strategis GoTo. Investigasi ingin mengetahui apakah ada kontribusi atau koneksi dalam proyek digitalisasi Kemendikbudristek.

  3. Penggalian bukti sirkulasi dana
    Pemeriksaan diarahkan untuk memahami siapa saja yang dilibatkan dalam komunikasi teknis dan anggaran. Hal ini penting untuk membangun kasus markup harga, dananya, serta aliran proyek.

Perkembangan Kasus & Status Hukum

  1. Naik ke tahap penyidikan
    Sejak 20 Mei 2025, Kejagung telah secara resmi menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan.

  2. Puluhan saksi telah diperiksa
    Sekitar 28–40 saksi, termasuk mantan staf khusus Nadiem Makarim, vendor, serta beberapa pejabat Kemendikbudristek telah dipanggil untuk membuka alur kronologi proyek ini.

  3. KPK juga memantau
    KPK menerima SPDP dari Kejagung dan ikut menindaklanjuti indikasi penyimpangan dalam proyek ini.

Dampak terhadap Tokopedia, Gojek & Melissa

  1. Reputasi GoTo dan stakeholder
    Pemeriksaan petinggi GoTo berdampak pada reputasi perusahaan. Walaupun Melissa disebut saksi, publik tentu akan awasi peran GoTo dalam proyek ini .

  2. Relasi dengan investor asing
    Keterlibatan Google dalam pendanaan Gojek dipertanyakan: apakah ada pengaruh investasi terkait proyek pengadaan Chromebook? .

  3. Dampak moral untuk publik dan bisnis
    Masyarakat dan mitra kerja akan lebih berhati-hati jika kasus ini meluas. Perusahaan bersangkutan pun mungkin memperketat kebijakan develeishment untuk mencegah risiko reputasi.

Potensi Perkembangan dan Skema Hukuman

  1. Sanksi jika terbukti
    Jika ada bukti direksi atau komisaris seperti Melissa terlibat, kemungkinan akan dikenakankan sanksi pidana korupsi dengan ancaman penjara dan pengembalian kerugian negara.

  2. Perluasan penyidikan
    Dugaan kuat bahwa penyidikan Kejagung akan meluas ke pejabat Kemendikbudristek di daerah seperti Lampung dan NTT, tempat pengadaan juga dilakukan .

  3. Pengawasan publik dan perbaikan sistem TI
    Kasus ini jadi momentum introspeksi: apakah pengadaan IT publik benar-benar berbasis kebutuhan, bukan hanya aliran dana.

Pemeriksaan Melissa: Bagian dari Upaya Transparansi Besar

Pemeriksaan Melissa Siska Juminto sebagai saksi adalah ujian bagi penegakan hukum dan transparansi sektor digitalisasi publik. Apakah ini hanya sikronisasi saksi, atau jebakan untuk mengungkap aktor utama? Semua akan jelas seiring proses penyidikan.

Kita tunggu kelanjutan: nama siapa lagi akan dipanggil, temuan dokumen dan transaksi apa yang muncul, serta bagaimana imbasnya ke dunia startup dan pemerintahan. Ini bukan cuma kasus hukum—tapi tes moral dan akuntabilitas Indonesia 4.0.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %