Gunung Semeru Sudah 2.046 Kali Erupsi, Makin Waspada!

Outdoors Technology
0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

bukaportal.com – Gunung Semeru, salah satu gunung paling aktif di Indonesia, tercatat sudah melakukan 2.046 kali erupsi hingga awal Juli 2025. Data ini diambil dari catatan PVMBG dan merupakan jumlah kumulatif dari erupsi sepanjang tahun lalu hingga hari ini—menjadikannya gunung paling produktif bagi erupsi vulkanik harian. Bagaimana data ini disusun, apa dampaknya, dan langkah mitigasi apa yang perlu dilakukan? Selengkapnya di ulasan berikut.

Data Erupsi Semeru – Bagaimana Angka 2.046 Tercapai?

Menurut laporan Kompas, dalam enam bulan terakhir Gunung Semeru sudah mencetak 2.020 letusan, yang terbaru pada 8 Juli 2025, menjadikan total hingga kini mencapai 2.046 kali erupsi.
Untuk memberi gambaran, pada 13 Maret 2025 tercatat sudah ada 1.000 letusan sejak awal tahun, hanya dalam tempo kurang dari tiga bulan . Artinya kegiatan vulkanik Semeru meningkat cepat dalam waktu singkat.
Rekor panjang seperti ini menunjukkan karakteristik unik Semeru: aktivitas erupsi yang konsisten dan cukup tinggi—justru menjadi sinyal bahaya jika tiba-tiba aktivitas mengendap.

Karakter Erupsi & Frekuensi Harian

Data dari PVMBG mencatat erupsi harian berulang kali, misalnya 5 letusan pada Februari dan Maret 2025 dengan kolom abu menyentuh 800–1.000 m.
Pada 8 Januari 2025 misalnya, tercatat 14 kali erupsi dalam 24 jam.
Kondisi ini menunjukkan pola “coughing volcano” — letusan kecil yang terjadi terus menerus. PVMBG justru menilai ini wajar, dan yang lebih bahaya adalah jika gunung tiba‑tiba tenang.

Dampak & Risiko Bencana

Meski setiap letusan relatif kecil, akumulasi abu dan guguran lava tetap membawa risiko:

  1. Aliran lahar: hujan lebat bisa menggerus material vulkanik dan menimbulkan lahar dingin hingga radius 13 km.

  2. Awan panas guguran: guguran lava berasal dari puncak bisa turun dan menimpa aliran sungai, mengancam pemukiman sekitar.

  3. Abu vulkanik: kolom abu hingga 1.200 m bisa ganggu saluran pernapasan dan mengotori fasilitas publik.

Status Semeru tetap di level II (Waspada), dan PVMBG menyarankan larangan aktivitas di:

  • Sektor tenggara aliran Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak

  • Area 500 m dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan

  • Radius 3 km dari kawah jika hujan deras terjadi

Mitigasi & Peringatan Terkini

BPBD Lumajang bersama PVMBG rutin:

  • Memantau seismogram dan kolom abu

  • Memberi peringatan dini melalui sirine dan pos pengamatan

  • Melarang aktivitas warga sesuai radius aman
    Liswanto dari PVMBG mengingatkan perlu kehati-hatian karena aktivitas ‘normal’ bisa berubah cepat saat hujan

Rekap Sejarah Aktivitas Semeru

Sejak 1818, Semeru sudah meletus berkali‑kali, dengan VEI 2–3. Dari 1967 hingga kini hampir terus aktif.
Sepanjang 2024 tercatat 638 erupsi dari Januari hingga Juli, dan 937 erupsi dari Januari hingga Agustus 2024— angka yang konsisten tinggi walau berkali lipat dari normal.
Tahun ini ditambah 1.000 letusan dalam tiga bulan pertama dan total kini mencapai 2.046 kali, yang artinya makin ada volume erupsi terus-menerus.

Tercapainya angka 2.046 kali erupsi menegaskan Gunung Semeru sebagai gunung api paling aktif di Indonesia. Letusan kecil yang sering merupakan karakteristik stabil—malah yang patut diwaspadai adalah saat aktivitas tiba-tiba berhenti.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %