bukaportal.com – Pada minggu, 20 Juli 2025, wilayah Sukabumi kembali diguncang oleh gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,2. Gempa ini terjadi sekitar pukul 10:30 WIB, dengan pusat gempa terletak di bawah permukaan laut, tepatnya di sebelah selatan Sukabumi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar bawah laut yang memicu pergerakan lempeng. Walaupun gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun dampaknya cukup terasa di sejumlah daerah.
Penyebab gempa yang berasal dari sesar bawah laut ini menarik perhatian banyak pihak, karena potensi risiko yang lebih besar di masa depan, mengingat Indonesia berada di zona Cincin Api Pasifik yang dikenal rawan terhadap gempa bumi.
Deteksi dan Kronologi Terjadinya Gempa di Sukabumi
Deteksi Awal dan Lokasi Pusat Gempa
Menurut informasi yang diberikan oleh BMKG, gempa dengan magnitudo 4,2 tersebut terjadi pada kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan laut, dengan pusat gempa berada di koordinat 7,4°S dan 106,8°E, tepatnya sekitar 60 km sebelah selatan Sukabumi. Meski berpusat di bawah laut, gempa ini cukup terasa di permukaan, terutama di daerah pesisir selatan yang lebih dekat dengan episentrum.
BMKG segera mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat setempat, meskipun gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami. Peringatan dini tersebut bertujuan agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Meskipun begitu, gempa ini menyebabkan beberapa kerusakan ringan, terutama di Bangunan tua dan infrastruktur yang kurang kuat di beberapa daerah Sukabumi dan sekitarnya.
Respons Masyarakat Terhadap Gempa
Masyarakat di Sukabumi yang merasakan getaran gempa segera keluar dari bangunan dan berkumpul di lapangan terbuka untuk menghindari kemungkinan adanya gempa susulan. Sejumlah warga melaporkan perasaan khawatir yang meningkat, karena gempa ini merupakan kejadian yang cukup terasa dan beberapa di antaranya merasa bangunan mereka berguncang keras. Bahkan, di beberapa daerah, retakan kecil mulai muncul di dinding bangunan.
Walaupun gempa ini tidak menimbulkan tsunami, namun warga tetap waspada, mengingat Sukabumi terletak di sepanjang zona subduksi lempeng tektonik yang sangat aktif. Aktivitas sesar bawah laut yang memicu gempa ini pun menambah kekhawatiran akan potensi gempa yang lebih besar di masa depan.
Apa Itu Sesar Bawah Laut dan Mengapa Berbahaya?
Penjelasan Tentang Sesar Bawah Laut
Gempa yang terjadi di Sukabumi dipicu oleh sesar bawah laut, yang merupakan sebuah retakan di kerak bumi yang terjadi di bawah laut. Proses ini terjadi ketika dua lempeng tektonik yang berada di bawah laut bergerak dan saling bertumbukan, menyebabkan tekanan besar yang akhirnya dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik.
Indonesia berada di kawasan yang rawan terhadap aktivitas gempa karena terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah zona seismik yang mengelilingi Laut Pasifik dan menjadi wilayah dengan aktivitas geologi paling aktif di dunia. Sesar bawah laut yang memicu gempa di Sukabumi ini mengindikasikan bahwa pergerakan lempeng di bawah laut semakin aktif, yang tentu saja meningkatkan risiko gempa besar di wilayah tersebut.
Mengapa Sesar Bawah Laut Dapat Memicu Gempa?
Sesar bawah laut berpotensi menyebabkan gempa yang sangat kuat, bahkan lebih besar dibandingkan dengan gempa yang terjadi di daratan. Hal ini disebabkan oleh kecepatan pergerakan lempeng yang lebih cepat di bawah laut, serta adanya tekanan besar yang terbentuk di dasar laut. Ketika lempeng tektonik di bawah laut bergerak dengan tiba-tiba, energi yang terkumpul dapat dilepaskan dengan cara yang sangat kuat, menghasilkan gempa.
Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa-gempa yang dipicu oleh sesar bawah laut seperti yang terjadi di Sukabumi ini dapat terjadi lebih sering, mengingat kerak bumi di bawah laut sering kali mengalami pergeseran atau aktivitas tektonik. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar daerah pesisir harus lebih waspada terhadap potensi gempa susulan atau gempa dengan kekuatan yang lebih besar.
Dampak Gempa Sukabumi Bagi Masyarakat dan Infrastruktur
Kerusakan Ringan di Beberapa Daerah
Meskipun gempa ini tidak menimbulkan kerusakan besar, namun beberapa bangunan tua di Sukabumi dan daerah sekitarnya mengalami kerusakan ringan. Retakan di dinding bangunan dan kerusakan pada infrastruktur ringan dilaporkan di beberapa titik. Salah satu yang terkena dampak cukup besar adalah Jalan Raya Sukabumi yang sedikit berguncang. Warga yang berada di kawasan tersebut harus segera dievakuasi dari area rawan.
Namun, di kawasan yang lebih dekat dengan episentrum, kerusakan lebih besar bisa saja terjadi. Kejadian ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat infrastruktur bangunan, terutama yang berada di daerah yang rawan gempa. Gempa ini juga menyebabkan sejumlah guncangan ringan di beberapa daerah di Jakarta Selatan, meskipun tidak terlalu terasa di pusat kota.
Pengaruh Gempa Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Selain kerusakan fisik, gempa ini juga mempengaruhi aktivitas masyarakat di Sukabumi. Beberapa sekolah dan kantor di daerah sekitar episentrum sempat diliburkan untuk memastikan keamanan warga. Walaupun tidak ada korban jiwa, masyarakat tetap harus mengikuti prosedur keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, termasuk menjalani latihan kesiapsiagaan bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi juga sudah melakukan pemantauan pasca-gempa untuk memastikan tidak ada gempa susulan yang lebih besar. Warga yang berada di daerah-daerah rawan diperingatkan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG.
Langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa
Kesiapsiagaan Masyarakat dan Pemerintah
Pemerintah Sukabumi bersama dengan BPBD telah mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita yang tidak jelas terkait dengan gempa ini. Walaupun gempa tidak berpotensi tsunami, kesiapsiagaan masyarakat tetap sangat diperlukan untuk menghindari kerugian lebih besar jika terjadi gempa besar di masa depan.
Selain itu, program-program pelatihan tanggap bencana terus digencarkan di wilayah-wilayah yang rawan gempa. Pemerintah juga melakukan pembaruan data dan pemetaan zona rawan gempa yang dapat membantu warga dan instansi terkait untuk mengetahui lebih dini potensi bencana yang dapat terjadi.
Mengapa Kesiapsiagaan Gempa Itu Penting?
Kesiapsiagaan gempa menjadi salah satu hal yang sangat penting di Indonesia. Berdasarkan data dari BMKG, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa bumi dan bencana alam lainnya. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan gempa harus memahami dan mengetahui langkah-langkah evakuasi, serta tempat-tempat pengungsian yang aman.
Pemerintah terus melakukan sosialisasi mengenai cara-cara menghadapi gempa, seperti cara mengamankan rumah, evakuasi cepat, dan penggunaan sistem peringatan dini untuk membantu menyelamatkan banyak nyawa jika terjadi bencana besar.