bukaportal.com – Gempa bumi berkekuatan M4.6 mengguncang wilayah Maluku Tengah. Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di laut, 63 km barat daya Maluku Tengah, dengan kedalaman sangat dangkal, yakni 10 km. Dalam artikel ini, kita bahas kronologi, penyebab, potensi risiko, dan imbauan keselamatan dari BMKG.
Kronologi Gempa dan Lokasi Episenter
-
Waktu Terjadi
Gempa terasa pada 10 Juli 2025 pukul 13.50.50 WIB (setara 14.50 WIT). BMKG langsung mengonfirmasi lewat akun X-nya, menginformasikan data awal dan memberi catatan bahwa analisis bisa berubah seiring konfirmasi data lanjutan. -
Koordinat & Kedalaman
Episenter tercatat di koordinat 3.71° LS, 128.56° BT, atau sekitar 63 km barat daya Maluku Tengah, berada di dasar laut dengan kedalaman 10 km — kategori gempa dangkal yang berpotensi lebih terasa di permukaan. -
Stabilitas Data Awal
BMKG menjelaskan bahwa informasi ini masih bersifat sementara dan cepat. Hasil akhir analisis akan diperbarui setelah data seismik tambahan diproses, sehingga masyarakat diminta tetap waspada namun tidak panik.
Sejarah Gempa Serupa di Maluku Tengah
-
Gempa Juni 2025 (M4.4)
Pada 7 Juni 2025, gempa berkekuatan M4.4 juga terjadi di laut barat laut Amahai, kedalaman 10 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami dan menimbulkan getaran dirasakan skala II–III MMI. -
Gempa Januari 2025 (M4.7)
Pada awal tahun, tepatnya 4 Januari 2025, terjadi gempa M4.7, kedalaman cukup dalam yaitu 213 km. Gempa itu juga tidak berpotensi tsunami. -
Gempa Besar 6.0 Maret 2025
Lebih besar lagi, gempa M6.0 pernah mengguncang Laut Seram pada 18 Maret 2025, di kedalaman 10 km, dengan 23 kali aftershock. BMKG terus mengawasi aktivitas lanjutan.
Artinya, wilayah Maluku Tengah memang memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi, dan berulang kali mengalami gempa dangkal yang berpotensi terasa langsung warga.
Mekanisme Gempa dan Akibatnya
-
Tektonik Lempeng
Lempeng Hindia–Australia bergerak ke timur, berinteraksi dengan Lempeng Eurasia dan Pasifik di kawasan Maluku–Seram. Interaksi ini menghasilkan gempa laut dangkal seperti M4.6. Mekanisme sesar naik (thrust fault) kerap memicu gempa di Laut Maluku. -
Intensitas Getaran
Meskipun M4.6 tergolong moderat, kedalaman dangkal membuat efeknya tetap terasa di permukaan. Getaran bertipe II–III MMI kemungkinan dirasakan penduduk sekitarnya meskipun belum terlapor adanya kerusakan signifikan. -
Riak Aftershock
BMKG mengimbau potensi aftershock. Gempa susulan bisa terjadi beberapa jam hingga hari, meski kekuatannya cenderung lebih rendah. Warga sebaiknya tetap waspada terhadap getaran ringan dalam beberapa hari ke depan.
Dampak & Respon Masyarakat
-
Kerusakan Gedung & Infrastruktur
Gempa M4.6 berpotensi menyebabkan keretakan ringan di bangunan tua atau kurang konstruksi tahan gempa. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan atau korban jiwa. -
Psikologis dan Aktivitas Lokal
Warga di pesisir dan pulau terdekat kemungkinan merasakan getaran. BMKG menyatakan kondisi ini tidak berisiko tsunami, sehingga penduduk dapat kembali tenang dan melanjutkan aktivitas normal. -
Peringatan Resmi dan Mitigasi
BMKG pusat dan lokal terus meng-update aplikasi dan situs resmi. Masyarakat disarankan mengikuti prosedur mitigasi, seperti keluar dari bangunan saat gempa, menjauhi jendela dan benda yang bisa jatuh.
Imbauan BMKG & Tips Mitigasi
-
Ikuti Informasi Resmi
Gunakan aplikasi Info BMKG dan akun resmi X/Twitter untuk info gempa terkini serta potensi susulan gempa. -
Siapkan Rencana Darurat
Jika gempa muncul kembali, cari tempat aman seperti bawah meja kokoh. Jauhi jendela dan barang berat. -
Periksa Struktur Bangunan
Setelah gempa, warga diimbau memeriksa kondisi rumah—jika terlihat retakan pada struktur penopang, segera lapor ke otoritas setempat. -
Edukasi Kesadaran Gempa
Di wilayah rawan seperti Maluku Tengah, edukasi tentang mitigasi gempa perlu terus digencarkan ke sekolah dan komunitas lokal.
Kesadaran Dini untuk Mitigasi Gempa
Gempa M4.6 Maluku Tengah pada 10 Juli 2025 adalah pengingat bahwa daerah ini masih rawan aktivitas seismik. Masyarakat jangan panik tapi harus waspada—pastikan rencana evakuasi gempa, edukasi, dan pemantauan BMKG aktif dijalankan.
Dengan pendekatan mitigasi yang matang, potensi risiko bisa diminimalisir. Tetap tenang, responsif, dan selamatkan diri jika terjadi gempa susulan. Karena persiapan sejak dini adalah kunci keselamatan.